Kita
terlahir di bumi ini sebagai makhluk Allah SWT yang paling sempurna. Tercipta
dengan akal sebagai kelebihan yang mana tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk
Allah lainnya. Sebagai hamba, sudah seyogyanya kita taat dan mengabdi seutuhnya
kepada Sang Illahi. Begitu banyak nikmat Allah yang diberikan kepada kita.
Hanya saja, sebagai manusia biasa kita tidak pernah luput dari salah dan lupa.
Sehingga seringkali kita kufur atas segala nikmat dari-Nya. Bahkan, tidak
jarang kita mengeluh dan menyalahkan takdir.
Coba hitung berapa kali kita mengeluh dalam satu hari, saya kira bisa
sampai berpuluh-puluh kali kita mengafirmasi pikiran kita dengan hal-hal yang
negatif seperti ini. Astaghfirullah hal
‘adziim, semoga Allah mengampuni kekhilafan kita. Aamiin
Benar,
menjadi hamba Allah yang “menghamba” memanglah tidak mudah. Tetapi, wajib bagi
kita untuk terus berikhtiar menggapi ridho-Nya. Ridho Allah bagaikan air hujan
yang membasahi tanah tandus dan gersang lagi berdebu. Subhanallah, tiada terkira kesejukkan yang terasa jika ridho-Nya
senantiasa mengiringi setiap langkah kaki ini. Mengingat status kita sebagai
manusia yang dhoif ini, alangkah
baiknya kita selalu berdzikir menyebut asma-Nya agar selalu ingat bahwa Allah
ada bersama kita. Sehingga kita bisa menjadi hamba yang khouf dan senantiasa
berlomba-lomba dalam kebaikan, bukan sebaliknya. Insya’Allah.
Hidup
ini indah kok sahabat, kuncinya hanya dua hal; sabar dan syukur. Dan dunia akan tersenyum kepada kita, setiap saat-setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar